Kamis, 05 Desember 2013

catatan III



Coretan-coretan pikiranku
Berbicara soal impian, semua orang pasti memiliki yang namanya impian dan untuk meraih sebuah impian itu, maka dibutuhkan kerja keras yang disertai dengan doa dalam mewujudkannya. Impian adalah sebuah hal yang dimiliki oleh setiap insan manusia tanpa peduli akan kelas sosial seperti kaya atau pun miskin. Hidup berawal dari sebuah mimpi, namun mimpi itu jangan hanya disimpan dalam benak saja, melainkan harus diwujudkan. Aku yang dulu hanya bermimpi untuk bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi pada akhirnya dapat terwujudkan karena aku memiliki keinginan dan kerja keras disertai dengan doa.
 Selama ada kesempatan, maka pergunakanlah kesempatan itu dengan sebaik-baiknya karena jarang kita mendapatkan yang namanya kesempatan kedua. Belajar dan belajarlah dalam meraih segala impianmu dan perluaslah wawasan ilmu pengetahuan ini dengan banyak membaca dan jangan pernah takut dengan kegagalan, sebab kegagalan adalah salah satu kunci kita dalam meraih kesuksesan. Tanamkan dalam benak kita bahwa kita pasti bisa meraih segala impian dan jangan pernah takut untuk menghadapi segala rintangan dalam perjalanan menuju kesuksesan. Sikap pantang menyerah juga harus kita terapkan dalam kehidupan kita.
Aku saat ini juga masih dalam perjalanan untuk bisa meraih garis final impianku dan aku juga berusaha untuk menerapkan segala hal positif dalam hidupku. Mulai belajar memahami kehidupan dan terus belajar baik itu dengan membaca atau pun menulis. Menulis segala apa yang ada dalam pikiranku dan segala pengetahuanku mengenai apa yang telah aku pelajari selama ini. Jangan lupa juga keberanian juga salah satu sikap yang penting dalam meraih impian itu. Sikap berani bertanggung jawab atas segala perbuatan ataupun keputusan yang kita sudah ketahui segala resikonya. Untuk itu mulai dari sekarang marilah kita sama-sama bangkit untuk meraih impian-impian kita.
Ingat selama kita memiliki kemauan yang keras maka akan ada jalan yang terbuka untuk kita meraihnya, jangan pernah takut karena Tuhan akan selalu berada di jalan kita, selalu bersikap rendah hati atas segala pencapaian yang telah kita raih dan selalu belajar dan belajar karena di atas guru masih ada gurunya. Tak lupa juga jangan pernah melupakan Sang Pencipta karena biar bagaimana pun kita ini hanya manusia biasa yang hanya bisa berusaha dan hasil akhirnya pun hanya Tuhan yang tahu dan Dia pulalah yang bisa merubah segala sesuatu dalam kehidupan ini.

catatan II



Corat-coret kisahku
Hidup itu memang penuh warna kadang ada saat menyenangkan maupun menyedihkan. Itu semua adalah pengisi kehidupan ini dan semua orang akan mengalaminya meski melewatinya dengan cara yang berbeda. Aku memang bukanlah orang yang sempurna karena aku percaya kesempurnaan hanyalah milik Tuhan semata. Banyak hal yang telah aku lalui mulai dari saat menyenangkan maupun menyedihkan sekalipun. Banyak pula peristiwa-peristiwa yang cukup tragis untuk aku dan keluarga kenang selama hidup ini. Orang-orang mungkin berpikir bahwa aku sekeluarga adalah orang yang mampu secara finansial dalam kehidupan ini, tapi mereka tak tahu seperti apa sesungguhnya kehidupan kami.
Peluh tetesan keringat, air mata telah banyak terkuras dari diri kami untuk menjalani kehidupan ini. Terlalu pahit rasanya untuk mengingat semua itu, namun saat ini meski kami hanya hidup dalam sebuah gubuk kecil, tapi kami bisa merasakan kedamaian yang orang lain belum tentu merasakannya. Aku juga bersyukur memiliki kawan-kawan yang sangat baik dan selalu mau diajak berbagi. Mereka juga salah satu motivator dalam hidupku. Disaat aku terjatuh mereka mau membangkitkanku dan selalu dengan setia menemaniku meski dalam artian tidak harus selalu di sampingku. Aku tahu tidak semua kisahku mereka ketahui karena aku tidak ingin mereka berkawan denganku hanya karena kasihan, namun aku ingin mereka berkawan denganku karena aku apa adanya ini. Tak perlu aku menyebutkan nama mereka yang jelas aku sudah menganggap mereka sebagai saudara kandungku sendiri.
Aku saat ini masih belajar bagaimana memaknai hidup itu sendiri. Ada banyak hal yang membuatku membuka mata akan kehidupan yang penuh kerlap-kerlip ini. Aku selalu diajarkan untuk selalu bersyukur terhadap apa pun kondisi yang tengah aku hadapi karena dengan bersyukur terasa tak ada beban yang mewarnai kehidupanku ini. Kalau orang bertanya mengapa aku memilih jalan hidup seperti ini, aku hanya bisa menjawab Tuhan telah menulis skenario kehidupanku maka aku hanya menjalaninya karena apapun yang kulakukan saat ini telah tercatat di kerajaan Tuhan dan aku hanya memerankan tokoh aku sesuai skenario tersebut adapun perubahannya maka Tuhan pulalah yang merubahnya. Untuk itu, aku tak pernah khawatir dalam menjalani kehidupan ini sebab semua itu akan ada akhirnya sesuai dengan skenario kisah ini. Aku hanya berharap hal terindah yang akan menjadi akhir dari kisah ini. Kisah yang telah aku setujui dalam perjanjianku dengan Sang Pencipta sesaat sebelum aku berada di alam dunia yang fana ini.



catatanku



Catatan 4 September 2013
Memutar kembali waktu pada masa lalu membuatku kembali teringat akan semua ukiran cerita yang telah aku goreskan pada kertas kehidupan ini. Ada kalanya, aku berada di jalan yang tepat kadang pula sebaliknya. Aku banyak belajar dari semua kisahku ini. Bagaikan lembaran-lembaran kertas yang kembali aku buka dalam sebuah buku kehidupan yang memuat kisahku baik itu suka maupun duka. Sahabat dan keluarga adalah orang-orang yang telah membuatku banyak belajar mengenai kehidupan. Mereka adalah sosok yang menjadi motivator hingga aku bertahan sampai saat ini. Aku tidak tahu bagaimana hidupku tanpa mereka. Disaat aku merasa sendiri mereka membuatku dapat membuka mata bahwa hal itu adalah sebuah kekeliruan yang mesti diluruskan.
Aku yang dulu merasa sendiri kini berubah menjadi ramai akan kehadiran mereka. Aku tahu ke depan arus tantangan akan makin deras menghantamku bagai ombak yang siap melumatkan setiap apa yang dilewatinya. Ada banyak harapan yang ingin aku wujudkan. Aku ingin membuktikan pada orang yang meremehkanku bahwa aku bisa meraihnya dengan usaha keras serta doaku.
Semoga di usia yang akan mencapai 19 tahun ini membuatku bisa melakukan semua itu dan memperbaiki segala kesalahanku. Tak peduli apakah dia akan datang atau tidak untuk menggerogotiku kembali. Bagiku hanya Tuhan yang akan tahu akhir dari kisah ini. Terima kasih kepada keluarga dan para sahabatku yang telah setia menjadi tokoh dalam setiap lembaran kisah kehidupanku. Kalian adalah inspirator terbesar dalam kehidupanku.


Kamis, 28 November 2013

Kenangan Akan Sebuah Kisah

Untuk dia yang kini menggulung jarak denganku
Berbicara mengenai hujan jika kita bertanya pada orang-orang maka, ada beragam jawaban atau ekpresi yang akan dikemukakan oleh mereka. Mulai dari ada yang takut, sedih, senang, atau pun datar-datar saja. Kalau aku sendiri sangat menyukai yang namanya hujan karena bagiku setiap butir-butir airnya memberikanku kesejukan yang membuatku tenang dan dapat berpikir dengan jernih. Ada juga beberapa kisah mengenai hujan yang tak bisa aku lupakan dan menjadi kenangan tersendiri dalam hidupku. Salah satunya akan aku kisahkan dalam ceritaku kali ini. Mengenai seseorang yang kini jauh di sana dan membuatku semakin memaknai hujan lebih mendalam lagi. Dia juga pernah menjadi orang yang spesial dalam kehidupanku. 
Tahukah kalian? saat aku menyaksikan setiap hujan yang turun membasahi bumi pertiwi ini, aku serasa kembali menyaksikan siluet dirinya yang saat itu dengan gagah berani menerobos derasnya hujan yang mengguyur tempat itu. Aku menyaksikan dirinya yang menikmati hujan sambil mengayuh kendaraannya dengan tenangnya dan tak tampak wajah kegelisahan seperti orang-orang lain yang terburu-buru tuk mencari persinggahan agar tak dibasahi oleh rahmat Tuhan ini. Dia justru terlihat mensyukuri dengan segala pemberian Ilahi dan ini yang membuatku semakin penasaran tuk mengetahui dirinya yang sebenarnya. Aku hanya bisa senyum-senyum sendiri saat memandangnya dari jarak yang aku rasa cukup untuk menyembunyikan diriku ini dari pandangannya. 
Aku kembali teringat masa kecilku bersama teman-teman saat menikmati hujan ketika pulang dari sekolah. Yah namanya juga anak-anak yang selalu ingin senang serasa tanpa beban masalah yang dapat tak dapat dirasakan ketika dewasa nanti. Yah…. aku memang kagum dengan segala kesederhaan yang dia miliki yang aku rasa dia berbeda dari pada yang lain. Kala itu juga secara tersirat dia mulai ajarkan aku akan sebuah kata yang selama ini tak ingin ku kenal yaitu CINTA meski rasa itu hanya dapat kupendam hingga saat ini dan aku tak tahu kapan rasa itu akan hilang karena sulit bagiku tuk bisa menghilangkannya begitu saja.
Setelah hujan itu, aku hanyalah seorang pengagum rahasia yang hanya dapat memandangnya dari kejauhan meski dia dan aku berada di ruang waktu yang sama. Meski pada suatu ketika aku tahu bahwa aku dan dia memiliki rasa yang sama, itu pun karena jarak antara dia dan aku kini yang tak memungkinkan lagi. Saat ini hubungan aku dan dia hanya teman. Yah… teman dari dulu sampai sekarang karena memang antara aku dan dia tak pernah ada yang berani tuk mengungkapkan perasaan satu sama lain dan lebih memilih untuk memendamnya saja. Meski kala perpisahan itu terjadi dia dan aku lebih memilih tuk bungkam seribu bahasa dan tak terucap satu patah kata pun pada perpisahan saat itu dan kini jarak telah menjadi penghalang dari semua ini. 

Dia dan aku kini membuka lembaran kehidupan dengan kisah-kisah baru untuk bisa saling melupakan satu sama lain. Hanya takdir yang akan menentukan apakah kita akan bertemu lagi atau justru saat itu yang akan menjadi pertemuan terakhir kita? dan hanya Tuhan yang akan tahu akhir dari kisah ini. Aku hanya akan bisa mengenang kisah ini di kala hujan turun yang seakan menjadi pengingatku dan aku berharap disetiap butir-butir air hujan yang turun membasahi bumi turut membawa serta rasa yang pernah kumiliki ini untuk mengembara sampai ia menemukan lagi tujuannya. Satu hal yang pasti saat ini aku hanya ingin fokus akan hari ke depannya dengan segala impian-impianku yang takkan mungkin terwujud jika tak disertai dengan kerja keras dan doa.

Rabu, 13 November 2013

Puisi



Bebaskanku dari ketakutan
oleh: Nurwahidah

Mengapa kau hadir kembali?
Setelah kuberhasil melenyapkanmu
Tawamu yang lepas sangat mengusik ketenangan yang telah hadir
Menyelimuti separuh duniaku
Kembali menakutkanku dalam gelapnya dirimu
Masih tak puaskah kau menggerogoti separuh tubuh ini?
Hingga membuat ketakutan itu selalu hadir menemaniku
Meski aku telah berhasil memusnahkanmu atas diri ini
Lepaskan aku dari semua belenggu ini
Dari penjara batin menakutkanmu
Biarkan aku bebas dan mengisi  kekosonganmu ini
Dengan segala ketenangan yang telah hadir
Menemani dunia terangku kini

Makassar, 9 November 2013