Masih Ada Keutuhan Di
balik Keluarga Yang Tak Utuh
Saat aku duduk
atau sedang beristirahat dari segala rutinitas keseharian yang aku lakukan. aku
kembali teringat dengan keluarga kecilku yang kini terpisahkan olehku dengan
jarak yang masih dapat kutempuh. Berbicara mengenai keluarga kecil biasanya
terdiri dari ayah, ibu, dan anak, namun tidak untuk keluarga kecilku yang hanya
terdiri dari aku, ibu, dan adikku. Yah…. mungkin terasa ada yang kurang dari
keluarga kecil kami dan itu adalah kehadiran seorang ayah. Kali ini aku akan
berbagi cerita mengenai kehidupan keluarga kecilku, tapi tidak semuanya karena
ada beberapa kisah yang bersifat privasi bagiku.
Dulunya
aku memiliki keluarga yang utuh, memiliki seorang ayah, ibu, dan adik, namun
ketika aku berusia 4 tahun ayahku meninggal. Setelah kepergian ayahku hidup
kami berubah drastis, ibu yang notabene selama ini hanya bekerja sebagai ibu
rumah tangga kemudian harus melanjutkan usaha ayahku yaitu berdagang karena
harus menafkahi kehidupan kami sehari-hari. Menjadi ibu sekaligus ayah mungkin
terasa berat bagi ibuku saat ini. Namun, ibu selalu sabar dan tabah membesarkan
kami sampai saat ini. Aku tak bisa membayangkan bagaimana perasaan ibu dalam
menjalani kehidupannya? Jujur aku sangat kagum padanya. Ibu adalah wanita yang
kuat dalam menghadapi berbagai persoalan dalam kehidupannya.
Didikan seorang
ayah akan terasa berbeda jika itu dilakukan oleh seorang ibu dan itu sangat
terasa dalam kehidupan keluarga kecilku. Aku dan adikku tumbuh menjadi seorang
yang keras dan aku tak pernah menyalahkan ibu dalam mendidikku. Bagiku ibu
sudah mendidik kami dengan baik. Aku sendiri pun merasakannya, aku tahu
bagaimana rasanya mencari uang dengan keringat sendiri? Yah…. susah-susah
gampang. Aku adalah anak yang tumbuh dan besar di lingkungan pasar dan aku tahu
bagaimana rasanya menghasilkan uang dari keringat dan jerih payah kita sendiri
karena kehidupan di lingkunganku sangatlah mendukung. Aku sejak SD sudah bisa
meringankan beban ibu, mencari uang sendiri dengan berjualan kue yang dibuat
oleh seseorang kemudian aku jual di pasar dan aku lakukan pada saat sepulang
sekolah, jadi tidak menggangu pelajaranku di sekolah dan itu adalah salah satu
dari sekian pekerjaan yang pernah aku lakukan.
Jujur aku saat
ini selalu mengenang kehidupan keluargaku ketika masih utuh. Aku rindu dengan
sosok almarhum ayahku yang selalu tegas dan memiliki sifat penyayang yang besar
terhadap keluarga. Aku yakin dibalik bintang yang bersinar pada malam hari,
ayahku selalu ada untuk melihat keadaan kami. Aku masih beruntung mengenal
sosok ayah dibanding adikku yang tak merasakan kasih sayang seorang ayah yang
seutuhnya karena pada saat itu adikku masih sangatlah kecil untuk bisa mengenal
sosok seorang ayah. Inilah mungkin yang membuat adikku memiliki watak yang lebih
keras dariku. Aku yakin suatu saat adikku akan dapat merubah ataupun
mengendalikan emosinya.
Saat ini hanya
kata maaf yang bisa aku ucapkan kepada ibu dan adikku karena aku belum bisa
menjadi anak sekaligus kakak yang baik bagi kalian. Bagiku saat ini meskipun
keluarga ini tak utuh lagi tapi aku merasakan bahwa keutuhan itu masih ada dan
aku merasa tenang dan bahagia dengan keluarga yang kumiliki saat ini. Terima
kasih untuk ibu yang dengan sabar mengajari dan memahami anakmu yang nakal ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar