Minggu, 05 Januari 2014

Hanya sebuah kisah





Masih Ada Keutuhan Di balik Keluarga Yang Tak Utuh
Saat aku duduk atau sedang beristirahat dari segala rutinitas keseharian yang aku lakukan. aku kembali teringat dengan keluarga kecilku yang kini terpisahkan olehku dengan jarak yang masih dapat kutempuh. Berbicara mengenai keluarga kecil biasanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak, namun tidak untuk keluarga kecilku yang hanya terdiri dari aku, ibu, dan adikku. Yah…. mungkin terasa ada yang kurang dari keluarga kecil kami dan itu adalah kehadiran seorang ayah. Kali ini aku akan berbagi cerita mengenai kehidupan keluarga kecilku, tapi tidak semuanya karena ada beberapa kisah yang bersifat privasi bagiku.
                Dulunya aku memiliki keluarga yang utuh, memiliki seorang ayah, ibu, dan adik, namun ketika aku berusia 4 tahun ayahku meninggal. Setelah kepergian ayahku hidup kami berubah drastis, ibu yang notabene selama ini hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga kemudian harus melanjutkan usaha ayahku yaitu berdagang karena harus menafkahi kehidupan kami sehari-hari. Menjadi ibu sekaligus ayah mungkin terasa berat bagi ibuku saat ini. Namun, ibu selalu sabar dan tabah membesarkan kami sampai saat ini. Aku tak bisa membayangkan bagaimana perasaan ibu dalam menjalani kehidupannya? Jujur aku sangat kagum padanya. Ibu adalah wanita yang kuat dalam menghadapi berbagai persoalan dalam kehidupannya.
Didikan seorang ayah akan terasa berbeda jika itu dilakukan oleh seorang ibu dan itu sangat terasa dalam kehidupan keluarga kecilku. Aku dan adikku tumbuh menjadi seorang yang keras dan aku tak pernah menyalahkan ibu dalam mendidikku. Bagiku ibu sudah mendidik kami dengan baik. Aku sendiri pun merasakannya, aku tahu bagaimana rasanya mencari uang dengan keringat sendiri? Yah…. susah-susah gampang. Aku adalah anak yang tumbuh dan besar di lingkungan pasar dan aku tahu bagaimana rasanya menghasilkan uang dari keringat dan jerih payah kita sendiri karena kehidupan di lingkunganku sangatlah mendukung. Aku sejak SD sudah bisa meringankan beban ibu, mencari uang sendiri dengan berjualan kue yang dibuat oleh seseorang kemudian aku jual di pasar dan aku lakukan pada saat sepulang sekolah, jadi tidak menggangu pelajaranku di sekolah dan itu adalah salah satu dari sekian pekerjaan yang pernah aku lakukan.
Jujur aku saat ini selalu mengenang kehidupan keluargaku ketika masih utuh. Aku rindu dengan sosok almarhum ayahku yang selalu tegas dan memiliki sifat penyayang yang besar terhadap keluarga. Aku yakin dibalik bintang yang bersinar pada malam hari, ayahku selalu ada untuk melihat keadaan kami. Aku masih beruntung mengenal sosok ayah dibanding adikku yang tak merasakan kasih sayang seorang ayah yang seutuhnya karena pada saat itu adikku masih sangatlah kecil untuk bisa mengenal sosok seorang ayah. Inilah mungkin yang membuat adikku memiliki watak yang lebih keras dariku. Aku yakin suatu saat adikku akan dapat merubah ataupun mengendalikan emosinya.
Saat ini hanya kata maaf yang bisa aku ucapkan kepada ibu dan adikku karena aku belum bisa menjadi anak sekaligus kakak yang baik bagi kalian. Bagiku saat ini meskipun keluarga ini tak utuh lagi tapi aku merasakan bahwa keutuhan itu masih ada dan aku merasa tenang dan bahagia dengan keluarga yang kumiliki saat ini. Terima kasih untuk ibu yang dengan sabar mengajari dan memahami anakmu yang nakal ini.

Kamis, 05 Desember 2013

catatan III



Coretan-coretan pikiranku
Berbicara soal impian, semua orang pasti memiliki yang namanya impian dan untuk meraih sebuah impian itu, maka dibutuhkan kerja keras yang disertai dengan doa dalam mewujudkannya. Impian adalah sebuah hal yang dimiliki oleh setiap insan manusia tanpa peduli akan kelas sosial seperti kaya atau pun miskin. Hidup berawal dari sebuah mimpi, namun mimpi itu jangan hanya disimpan dalam benak saja, melainkan harus diwujudkan. Aku yang dulu hanya bermimpi untuk bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi pada akhirnya dapat terwujudkan karena aku memiliki keinginan dan kerja keras disertai dengan doa.
 Selama ada kesempatan, maka pergunakanlah kesempatan itu dengan sebaik-baiknya karena jarang kita mendapatkan yang namanya kesempatan kedua. Belajar dan belajarlah dalam meraih segala impianmu dan perluaslah wawasan ilmu pengetahuan ini dengan banyak membaca dan jangan pernah takut dengan kegagalan, sebab kegagalan adalah salah satu kunci kita dalam meraih kesuksesan. Tanamkan dalam benak kita bahwa kita pasti bisa meraih segala impian dan jangan pernah takut untuk menghadapi segala rintangan dalam perjalanan menuju kesuksesan. Sikap pantang menyerah juga harus kita terapkan dalam kehidupan kita.
Aku saat ini juga masih dalam perjalanan untuk bisa meraih garis final impianku dan aku juga berusaha untuk menerapkan segala hal positif dalam hidupku. Mulai belajar memahami kehidupan dan terus belajar baik itu dengan membaca atau pun menulis. Menulis segala apa yang ada dalam pikiranku dan segala pengetahuanku mengenai apa yang telah aku pelajari selama ini. Jangan lupa juga keberanian juga salah satu sikap yang penting dalam meraih impian itu. Sikap berani bertanggung jawab atas segala perbuatan ataupun keputusan yang kita sudah ketahui segala resikonya. Untuk itu mulai dari sekarang marilah kita sama-sama bangkit untuk meraih impian-impian kita.
Ingat selama kita memiliki kemauan yang keras maka akan ada jalan yang terbuka untuk kita meraihnya, jangan pernah takut karena Tuhan akan selalu berada di jalan kita, selalu bersikap rendah hati atas segala pencapaian yang telah kita raih dan selalu belajar dan belajar karena di atas guru masih ada gurunya. Tak lupa juga jangan pernah melupakan Sang Pencipta karena biar bagaimana pun kita ini hanya manusia biasa yang hanya bisa berusaha dan hasil akhirnya pun hanya Tuhan yang tahu dan Dia pulalah yang bisa merubah segala sesuatu dalam kehidupan ini.

catatan II



Corat-coret kisahku
Hidup itu memang penuh warna kadang ada saat menyenangkan maupun menyedihkan. Itu semua adalah pengisi kehidupan ini dan semua orang akan mengalaminya meski melewatinya dengan cara yang berbeda. Aku memang bukanlah orang yang sempurna karena aku percaya kesempurnaan hanyalah milik Tuhan semata. Banyak hal yang telah aku lalui mulai dari saat menyenangkan maupun menyedihkan sekalipun. Banyak pula peristiwa-peristiwa yang cukup tragis untuk aku dan keluarga kenang selama hidup ini. Orang-orang mungkin berpikir bahwa aku sekeluarga adalah orang yang mampu secara finansial dalam kehidupan ini, tapi mereka tak tahu seperti apa sesungguhnya kehidupan kami.
Peluh tetesan keringat, air mata telah banyak terkuras dari diri kami untuk menjalani kehidupan ini. Terlalu pahit rasanya untuk mengingat semua itu, namun saat ini meski kami hanya hidup dalam sebuah gubuk kecil, tapi kami bisa merasakan kedamaian yang orang lain belum tentu merasakannya. Aku juga bersyukur memiliki kawan-kawan yang sangat baik dan selalu mau diajak berbagi. Mereka juga salah satu motivator dalam hidupku. Disaat aku terjatuh mereka mau membangkitkanku dan selalu dengan setia menemaniku meski dalam artian tidak harus selalu di sampingku. Aku tahu tidak semua kisahku mereka ketahui karena aku tidak ingin mereka berkawan denganku hanya karena kasihan, namun aku ingin mereka berkawan denganku karena aku apa adanya ini. Tak perlu aku menyebutkan nama mereka yang jelas aku sudah menganggap mereka sebagai saudara kandungku sendiri.
Aku saat ini masih belajar bagaimana memaknai hidup itu sendiri. Ada banyak hal yang membuatku membuka mata akan kehidupan yang penuh kerlap-kerlip ini. Aku selalu diajarkan untuk selalu bersyukur terhadap apa pun kondisi yang tengah aku hadapi karena dengan bersyukur terasa tak ada beban yang mewarnai kehidupanku ini. Kalau orang bertanya mengapa aku memilih jalan hidup seperti ini, aku hanya bisa menjawab Tuhan telah menulis skenario kehidupanku maka aku hanya menjalaninya karena apapun yang kulakukan saat ini telah tercatat di kerajaan Tuhan dan aku hanya memerankan tokoh aku sesuai skenario tersebut adapun perubahannya maka Tuhan pulalah yang merubahnya. Untuk itu, aku tak pernah khawatir dalam menjalani kehidupan ini sebab semua itu akan ada akhirnya sesuai dengan skenario kisah ini. Aku hanya berharap hal terindah yang akan menjadi akhir dari kisah ini. Kisah yang telah aku setujui dalam perjanjianku dengan Sang Pencipta sesaat sebelum aku berada di alam dunia yang fana ini.



catatanku



Catatan 4 September 2013
Memutar kembali waktu pada masa lalu membuatku kembali teringat akan semua ukiran cerita yang telah aku goreskan pada kertas kehidupan ini. Ada kalanya, aku berada di jalan yang tepat kadang pula sebaliknya. Aku banyak belajar dari semua kisahku ini. Bagaikan lembaran-lembaran kertas yang kembali aku buka dalam sebuah buku kehidupan yang memuat kisahku baik itu suka maupun duka. Sahabat dan keluarga adalah orang-orang yang telah membuatku banyak belajar mengenai kehidupan. Mereka adalah sosok yang menjadi motivator hingga aku bertahan sampai saat ini. Aku tidak tahu bagaimana hidupku tanpa mereka. Disaat aku merasa sendiri mereka membuatku dapat membuka mata bahwa hal itu adalah sebuah kekeliruan yang mesti diluruskan.
Aku yang dulu merasa sendiri kini berubah menjadi ramai akan kehadiran mereka. Aku tahu ke depan arus tantangan akan makin deras menghantamku bagai ombak yang siap melumatkan setiap apa yang dilewatinya. Ada banyak harapan yang ingin aku wujudkan. Aku ingin membuktikan pada orang yang meremehkanku bahwa aku bisa meraihnya dengan usaha keras serta doaku.
Semoga di usia yang akan mencapai 19 tahun ini membuatku bisa melakukan semua itu dan memperbaiki segala kesalahanku. Tak peduli apakah dia akan datang atau tidak untuk menggerogotiku kembali. Bagiku hanya Tuhan yang akan tahu akhir dari kisah ini. Terima kasih kepada keluarga dan para sahabatku yang telah setia menjadi tokoh dalam setiap lembaran kisah kehidupanku. Kalian adalah inspirator terbesar dalam kehidupanku.